Showing posts with label akhir zaman. Show all posts
Showing posts with label akhir zaman. Show all posts

10/17/2016

Tipuan Dimas Kanjeng VS Tipuan Dajjal

Sudah sekitar dua bulan ini masyarakat dihebohkan oleh berita-berita tentang Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Di tivi, koran, dan internet, banyak banget yang memperbincangkannya. Tokoh antik dari Probolinggo, Jawa Timur yang mengklaim mampu melakukan pelipatgandaan uang dengan jumlah yang fantastis.

tipuan dimas kanjeng tipuan dajjal
gerbang padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo

Pengikutnya pun jadi banyak. Mereka ada yang datang bahkan dari jauh, seperti dari luar Jawa.

Entah apa yang terjadi seandainya kasus pembunuhan yang dilakukan Dimas Kanjeng tidak terkuak. Pengikutnya mungkin akan semakin memujanya dan semakin bertambah banyak. Tapi, dengan tersangkutnya dia di kasus pembunuhan itu, kesaktiannya lama-lama juga keropos.

10/06/2016

Fase Kehidupan Umat Islam di Akhir Zaman

fase umat islam akhir zaman

How do you feel when you hear the phrase 'end of times' aka "akhir zaman?"

Kalau saya sendiri, dua kata itu cukup menyeramkan. Tapi apa daya, kita ditakdirkan untuk hidup di masa ini, di akhir zaman yang tidak bisa ditolak dan diingkari.

Untuk lebih memantapkan hati kita dalam menjalani kehidupan yang tidak mengenal putus permasalahan, kiranya kita perlu mengenali di periode akhir zaman bagian manakah yang sedang kita lalui sekarang. Mengetahui fase kehidupan umat Islam di bumi akan membuat kita tidak salah arah dalam memahami realitas dan langkah apa yang semestinya kita buat ke depan.

Dari Hudzaifah bin Yaman ra Rasulullah saw bersabda:

5 fase umat islam akhir zaman

Masa kenabian akan datang di tengah-tengah kalian dan akan berlangsung dengan kehendak Allah swt, kemudian Dia akan mencabut masa kenabian itu jika Dia berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian, akan muncul masa khilafah dengan minhaj an-nubuwwah (tuntunan Nabi) dan akan terus berlangsung sampai Allah berkehendak untuk mencabutnya. Kemudian datanglah masa mulkan 'adhdhan (para raja yang hanya menyengsarakan rakyat) dan akan terus berlangsung sehingga Allah menghendaki untuk mencabutnya (mengakhiri masa kekuasaannya). Kemudian muncul lagi penguasa diktator dan akan terus berlangsung sampai Allah menghendaki untuk menghabisi masanya. Kemudian akan muncul lagi sebuah kekhilafahan yang didirikan dengan petunjuk Nabi. (HR. Ahmad: Musnad Al-Kuffiyin, hadist no. 18436 (Al Musnad 4/344))  
Hadist ini memberi isyarat tentang fase-fase yang akan kita lalui hingga puncak akhir zaman. Perubahan fase ditandai degan perubahan pergolakan politik yang mengiringinya. Ada lima fase yang akan dilalui umat sebelum terjadi kiamat:

1. Fase Kenabian

Umat Islam langsung dipimpin oleh Rasulullah saw sejak beliau diutus hingga beliau wafat. Periode ini berlangsung selama 23 tahun. Ini adalah masa kehidupan yang paling ideal.

2. Khilafah 'ala minhaj nubuwwah

Sepeninggal Nabi, umat Islam dipimpin oleh para khalifah yang mulia: Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan berakhir saat Al-Hasan menyerahkan kekhilafahan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan -semoga Allah meridhai mereka semua-. 

Di fase kedua yang berlangsung 30 tahun ini, kaum muslimin berhasil membuka/membebaskan wilayah Romawi Timur dan Persia. Dua kekuatan raksasa dunia kala itu bisa tumbang oleh kekuatan 'kecil' yang berasal dari suatu negeri tandus dan penduduknya rata-rata miskin. Dengan  demikian, dua per tiga wilayah dunia telah berada dalam genggaman pemerintahan Islam.

3. Mulkan 'adhdhan (raja-raja yang menggigit)

Fase ini dipimpin oleh tiga dinasti secara bergantian: Bani Umayyah yang berpusat di Syam, Bani Abbasiyah di Iraq, dan Dinasti Turki Ustmani. Walaupun dinamakan khilafah dan penguasanya bergelar khalifah, tapi sistem yang dipakai adalah kerajaan. Pergantian pucuk kepemimpinan dilakukan secara turun temurun. Karena itu, ada khalifah yang baik dan adil, ada pula yang zalim.

Di paruh terakhir fase ketiga ini penjajahan negeri-negeri kaum muslimin secara fisik bermula. Representasi dari para raja yang menyengsarakan ini berakhir kala Turki Ustmani diruntuhkan pada bulan Maret 1924 oleh Mustafa Kemal Pasha. Berbagai macam paham dan aliran sesat, seperti Zionisme, sekulerisme, materialisme, komunisme, feminisme, dlsb kemudian merajalela.

4. Mulkan jabbariyan

Kehidupan umat Islam di fase ini tidak punya pemimpin (khalifah). Yang ada adalah para penguasa diktator yang suka memaksakan kehendak. Inilah masa kita hidup sekarang. Masa ketika umat tidak berdaya, dihinakan, dan dizalimi secara luar biasa. Suatu periode paling kelam, paling berat dalam sejarah umat Islam.

Yang berkuasa di dunia adalah kaum kafir yang menemukan momentumnya untuk menjalankan sistem penindasan global. Penulis dari Inggris, Ahmad Thompson, menamakan sistem yang dijalankan untuk menindas itu sebagai Sistem Dajjal. Hampir semua nilai didudukkan secara terbalik, yang baik dikatakan buruk dan yang buruk dikatakan baik.

Di masa ini juga badai fitnah besar mengintai keimanan kita. Kita lebih banyak menjadi pengekor umat lain daripada menjadi pelopor. Meski banyak negeri telah bebas secara fisik dari cengkeraman para penjajah, tapi penjajahan dalam bentuk lain terus berlangsung dan kian memburuk. Kemerdekaan yang kita raih sebenarnya berupa kemerdekaan palsu. 

Salah satu pilar yang dipakai untuk melanggengkan jalannya Sistem Dajjal adalah pendidikan. Pendidikan ditunggangi untuk menciptakan orang-orang pandai yang akan menduduki pos-pos penting di masing-masing bidang, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, dll, tetapi mereka dibuat tidak memahami hakikat sistem penindasan global ini. Interaksi antar manusia tidak lebih daripada proses produsen-konsumen.


Proses  produsen  konsumen  menjamin  bahwa  manusia  diperlakukan  sebagai  anak kecil, mereka didorong untuk bekerja keras dan menikmati permainannya, agar tidak banyak bertanya yang susah-susah. (Ahmad Thompson, Sistem Dajjal)
Kalau kita mau mengamati keadaan sekitar, kita pasti merasakan kebenaran dari sabda Rasulullah di atas. Kita hidup di dunia yang semakin hari semakin gila. Kita terjajah. Penjajahan yang tersembunyi di balik ilmu pengetahuan itu merupakan bentuk penjajahan yang paling mengerikan. 

Sistem Dajjal digambarkan sebagai sebuah sistem dengan struktur piramid. Yang paling bawah adalah kelompok paling banyak, mayoritas yang menjadi alas kaki bagi golongan yang lebih berkasta. Semakin tinggi kasta, makin kecil jumlahnya. Puncaknya, pengendali sistem itu adalah sejumlah kecil manusia paling elit yang mengklaim diri paling cerdas dan berhak menentukan nasib semua orang yang mereka injak.

Bukti lain bahwa dunia hari ini dicengkeram oleh sistem Dajjal berasal dari mulut mereka sendiri, para elit global, yaitu orang dalam yang terlibat dalam desain sistem kafir sistem Dajjal. Aldous Huxley menyebutnya sebagai "scientific dictatorship" aka kediktatoran ilmiah.

Para diktator di masa lalu berjatuhan karena mereka tidak mampu menyuplai makanan, hiburan, keajaiban, dan misteri yang memadai. Di bawah kediktatoran ilmiah, pendidikan akan benar-benar berjalan dengan hasil berupa pria dan wanita yang akan tumbuh untuk mencintai pekerjaan mereka - mereka tidak akan pernah memimpikan revolusi. Agaknya tidak ada alasan yang bagus untuk menggulingkan kediktatoran ilmiah yang dijalankan secara cermat. (Aldous Huxley, Brave New World Revisited)

Aldous Huxley adalah seorang elit global, cucu dari Thomas H. Huxley, seorang Mason 33⁰ yang juga sahabat sekaligus pendudung berat gagasan evolusi Charles Darwin. Aldous Huxley punya mentor bernama H.G Wells, seorang Mason 33⁰ yang terkenal dengan buku-buku dan novel bertema futuristik seperti The New World Order, Shape of the Things to Come, dan War of the Worlds. Aldous Huxley bersaudara kandung dengan Julian Huxley, direktur UNESCO pertama.

Novel Brave New World (BNW) -nya Huxley adalah gambaran masyarakat impian kaum elit. Manusia dibuat untuk melupakan sejarah, lalu pelan-pelan pengondisian sosial dilakukan dengan tujuan membuat orang terbiasa dengan nilai-nilai baru yang sebelumnya bertentangan dengan norma sosial yang berlaku. Hasilnya, semua nilai menjadi terbalik. Dalam BNW, punya keluarga adalah memalukan, anak-anak sudah matang secara seksual, keberadaan transgender yang dibuat makin merajalela, obat penenang dikonsumsi setiap saat, dll. Kondisi kita sekarang menjadi semakin mirip dengan cerita dalam BNW yang dirilis tahun 1932.

Yang dijajah dan dikontrol adalah pikiran kita. Huxley mengakui bahwa jelas sekali jika hari ini kita sedang digiring ke arah itu. Setiap produk sains yang mengancam kestabilan tatanan dunia modern yang dikendalikan oleh sedikit elit jahat akan selalu diberangus atau direbut untuk dikuasai dan dikendalikan untuk kepentingan pelanggengan kekuasaan mereka. Sains dan pengetahuan difungsikan sebagai alat untuk mencapai tujuan akhir berupa pengendalian dan monopoli penuh terhadap manusia.

Sebagai contoh:
  • Ekonomi, jika itu disebut ilmu, ekonomi dirancang untuk mempertahankan sistem riba yang bercirikan digunakannya uang fiat atau uang kertas.
  • Di bidang farmasi, disebarkan pemikiran jika yang paling bagus adalah obat2 kimia sisntetis, sementara cabang pengobatan selainnya disingkirkan dan bahkan dikriminalisasi. Pemerintah dengan program asuransinya hanya melayani klaim dari jalur pengobatan farmasi modern ini. Ironisnya, pabrikan2 farma besar adalah perusahaan2 yang termasuk paling korup, kriminal dan banyak dituntut di pengadilan karena membahayakan kehidupan konsumen. Ini bisa kita cari dengan kata kunci semisal: pharma crime, pharma fraud, pharma lies, dan sejenisnya. Seperti di novel The Constant Gardener, tapi dengan plot yang lebih jahat.
  • Di bidang pertanian, digalakkan pemakaian pupuk kimia (sintetis), herbisida, pestisida, juga produk rekayasa genetika (GMO) dengan alasan semua itu merupakan solusi terpenuhinya kebutuhan pangan seluruh dunia. Tapi, bila kita tengok lebih jauh, sedikitnya 800 ilmuwan telah menyatakan jika GMO adalah produk perusak bumi, sebuah bentuk lain dari bio-war. Dan kita tidak akan menemukannya tersiar di berita2 televisi atau media arus utama. Adalah paradoks jika saat benih-benih direkayasa genetika, mereka, para elit global malah menyimpan ribuan jenis benih tanaman asli jauh di suatu tempat terpencil dekat kutub utara, di Svalbard, Norwegia. Kebenaran bisa disesuaikan dengan kepentingan.

Sungguh berat masa yang kita lalui sekarang. Masa penuh fitnah yang menuntut kejelian kita untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah agar kita selamat melaluinya.

Tanda-tanda besar kiamat juga akan bermula di fase keempat. Ad-dukhan (kabut asap) yang menyelimuti seluruh bumi akan datang di masa ini. Asap ini akan menjadi sebab berakhirnya teknologi modern, sehingga manusia dipaksa untuk hidup kembali ke zaman batu yang serba manual. 

Fase mulkan jabbariyan tidak akan berlangsung lama. Jika kita mengikuti perkembangan berita yang menjadi salah satu petunjuk paling valid akan keluarnya Dajjal, yaitu kondisi danau Tiberias atau Kinneret, maka kita akan merasa dikejar oleh datangnya kiamat.

Para sahabat Rasulullah pun menyimpan rasa yang sama. Setiap kali mendengar petunjuk tentang akhir zaman, mereka seolah merasa jika kejadian-kejadian genting itu akan terjadi di masa mereka hidup. Apalagi, kita yang hidup di masa sekarang. Bagaimana bisa kita terus enak-enakan tidur berkepanjangan jika jarak kita ke masa genting itu sudah jauh lebih dekat daripada di masa Nabi dan para sahabat?

Tapi, perasaan semacam itu tidak membuat mereka rapuh. Para sahabat Nabi berusaha maksimal untuk memperbanyak amal shalih mereka. Maka, jika pertanda datangnya Dajjal sebagai tanda kiamat besar kedua berupa menyusutnya air danau Tiberias telah nyata, bagaimana pula dengan ad-dukhan yang merupakan tanda kiamat besar pertama? Tentunya kejadiannya akan lebih cepat lagi.  

5. Khilafah 'ala minhajin nubuwwah (lagi)

Umat Islam akan kembali berjaya dan memimpin seluruh dunia setelah Al-Mahdi berkuasa sebagai khalifah. namun sebelumnya, akan terjadi huru-hara hebat di bumi, peperangan besar (al-malhamah kubra), juga keluarnya sosok Al-Masih Dajjal yang menjadi ujian terberat umat akhir zaman.

Selain sebagai isyarat adanya 5 fase kehidupan umat Islam di akhir zaman, hadist di atas juga menjadi pembawa berita gembira bagi umat. bahwa segala rasa sakit dan kepahitan yang melanda kita hari ini, semua itu akan ada akhirnya. Umat Islamlah yang akan menjadi pewaris bumi di masa mendatang. Semoga iman kita terjaga sampai akhir hayat.

 

Referensi: Kitab Ensiklopedi Akhir Zaman hal. 169-170, dan lain-lain.

sumber gambar: sideplayer.info dan sigitseo.blogspot.com

1/17/2016

Mengapa ISIS Gemar Berpesta Pora Dengan Lautan Darah Manusia?

Mengapa ISIS Gemar Berpesta Pora Dengan Lautan Darah Manusia?

spoiler : konten ini mengandung semi sadisme, please hati-hati membacanya..

ISIS adalah kelompok pejuang yang paling banyak menyita perhatian orang di era modern ini. Mulai dari nama yang mengusung tema ideologis 'negara Islam' sehingga menjadi magnet bagi kaum muslimin yang merindukan kekhalifahan hingga tindak-tanduk mereka yang membuat orang terperangah. Melihat begitu banyak yang di atas kertas memerangi ISIS, kelompok ini sepertinya akan lumpuh segera. Bisa jadi pula, ini bagian dari fenomena menjelang (puncak) akhir zaman yang akan bersambung dengan peristiwa lain yang tidak kalah dahsyat.

Mengapa ISIS
Dabiq, majalah resmi ISIS edisi 6: permusuhan resmi ISIS dengan Al-Qaidah

Sebenarnya, yang suka berpesta-pora di tengah lautan darah manusia bukan cuma ISIS. Dari zaman dahulu, peperangan demi peperangan yang menjadi arena pertumpahan darah kerap menjadi ladang pembantaian, baik pada kombatan maupun penduduk sipil. ISIS sengaja kutekankan di sini karena perbuatan mereka yang fenomenal soal pesta darah seperti itu.

Yang melejitkan ISIS sebagai kelompok haus darah adalah aksi-aksi penjagalan manusia yang mereka lakukan. Kebuasan mereka tidak hanya menimpa musuh utama, musuh umat Islam, yaitu rezim Syiah Iraq dan Syria, tetapi juga melanda kaum muslimin. Berbagai faksi mujahidin di kedua negeri itu juga menjadi target ISIS, khususnya di Syria. Kasus pembunuhan Abu Miqdam, sang sniper tank dan Muhammad Faris dari Ahrar Syam meninggalkan bekas kebencian yang mendalam di hati kaunm muslimin. Juga penjagalan dan pembunuhan masal yang mereka lakukan pada warga sipil Suriah, misalnya di Provinsi Deir-Ezzour beberapa bulan silam.

ISIS di Suriah

ISIS adalah cabang Al-Qaidah di Iraq dulunya. Di awal pendiriannya dia bernama ISI (Islamic State of Iraq). Kemudian, setelah tokoh-tokoh awalnya meninggal, penyimpangan demi penyimpangan terjadi secara berkelanjutan hingga mereka membatalkan janji setia kepada Al-Qaidah pusat di Khurasan. Lalu nama berubah menjadi ISIS/ISIL (Islamic State of Iraq and Syam/Levant) ketika merangsek ke Syria pada April 2013. Kemudian, pada akhir Juni 2014, bertepatan dengan awal bulan Ramadhan, mereka mendeklarasikan khilafah, Islamic State (IS). Itu nama resmi de facto mereka sekarang. Tapi, karena sebutan ISIS lebih ngetop, nama itu pula yang kugunakan di sepanjang tulisan ini.  

Parahnya, aksi brutal pembunuhan-pembunuhan itu dengan bangga mereka unggah ke media sosial dan menjadi viral. Pelakunya tidak malu-malu lagi mempertontonkan perbuatannya. Otoritas ISIS pun mengendorse tindakan itu. Bagaimana bisa mereka mendokumentasikan perbuatan keji kepada para tawanan mereka? Kepada non muslim, muslim, bahkan kepada para mujahid sekalipun.

Tolong jangan bayangkan hal ini! Pesta darah itu berujud cara-cara keji mereka mengeksekusi tawanan. Beberapa yang kudaftar adalah:
  • Menyembelih tawanan: wartawan asing, pekerja kemanusiaan, penduduk sipil dengan tuduhan murtad karena tidak mau berbaiat kepada 'Khalifah' Al-Baghdadi.
  • Menyembelih para mujahid, khususnya dari Ahrar Syam dan Jabhat Nusrah, menarget para komandan faksi-faksi jihad yang berseberangan dengan mereka dengan bom. Yang mencuat mungkin perlakuan mereka pada Peter Edward aka Abdurrahman Kassig, tenaga medis dari Amrik yang telah masuk Islam dan ditawan ISIS. Mereka juga pernah melarang seorang mujahid dari Jaisyul Islam yang tertawan untuk sholat sebelum dieksekusi dengan pisau tumpul. Gila! Tidak kalah brutalnya perlakuan mereka pada Dr. Abu Rayyan, yang juga seorang komandan Ahrar Syam yang habis-habisan disiksa sebelum dibunuh.
  • Eksekusi tawanan dengan cara-cara 'kreatif'. Seperti pembakaran pilot Jordan Muadz al Kasasbeh dalam kerangkeng besi, eksekusi tahanan dengan dimasukkan kerangkeng lalu ditenggelamkan, dimasukkan mobil lalu ditembak dengan senapan berat dari jauh, digilas dengan buldozer, dipanggang seperti babi, disalib, dan lainnya..
  • Aksi penjagalan itu selalu diiringi dengan pemenggalan kepala. Jadilah daerah-daerah Suriah utara, seperti Jarabulus dan Aleppo saksi penancapan kepala-kepala penduduk dan mujahidin di tombak atau pagar besi. Sekali lagi, mereka dengan bangga mendokumentasikan dan menyebarkannya. na'udzubillah..
  • Masih banyak yang lainnya.

 Yang Brutal Bukan Hanya ISIS, Tapi Perbuatan Mereka Secara Spesial Bisa Merusak Citra Mujahidin dan Jihad

Aku yakin sepenuhnya proyek jihad adalah proyek super mulia yang akan melindungi kaum muslimin dan meninggikan ajaran Rasulullah saw. Yang terjadi hari ini, zaman ini, Islam menjadi tertuduh aneka bentuk kekerasan, kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan di dunia. para mujahidin tulen yang dengan tulus berusaha hendak mengembalikan kejayaan umat, secara umum diputarbalikkan citranya oleh media kafir sebagai ekstremis dan teroris. Sebagian umat Islam sendiri termakan oleh fitnah itu.

Alasan berjihad itu sendiri di saat umat lemah seperti hari ini, adalah penindasan dari kaum kafir yang dimotori oleh Yahudi Zionis yang bersekutu dengan Salibis Barat. Mereka menorehkan luka mendalam di hati kaum muslimin. Mereka menjajah tanah tempat tinggal, mengusir sebagian penduduk dan merampas kekayaan alam negeri-negeri kaum muslimin.

Mereka juga tidak segan bertindak brutal dan bejat mencabuti nyawa-nyawa mereka yang melawan. kamu pasti kenal betul dengan perang-perang melawan penjajah Belanda atau Jepang dulu. Itu di Indonesia. Di Amerika Utara, pendatang dari Eropa berusaha memberangus suku asli Indian yang menjadi penduduk sana yang, bila dirunut, banyak yang sudah memeluk Islam.

Kebiadaban kaum kafir telah menyejarah dan hampir merata di negeri-negeri timur. Belum termasuk peristiwa Perang Salib dan pembersihan kaum muslimin di Andalusia (Spanyol). Mereka bersuka-ria di atas darah kaum muslimin.

Prestasi ISIS di Kancah Internasional


Secara khusus, ISIS melakukan tindakan brutal serupa. Yang belum begitu jauh dari ingatan adalah serangan dan pemboman di Paris yang menewaskan ratusan orang pada pertengahan November tahun lalu. ISIS mengeluarkan pernyataan resmi bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengklaim pengeboman itu sebagai pembalasan sakit hati warga Suriah yang menjadi bulan-bulanan serangan koalisi Barat pimpinan Amrik, yang on and off sejak September 2014.

Maka, tanpa ampun Perancis melakukan pembalasan dengan mengebom sasaran-sasaran milik ISIS di Raqqah yang ISIS jadikan sebagai ibokota Daulah. Yang menjadi korban lagi-lagi lebih banyak warga sipilnya. Bukan hanya Perancis yang marah atas peristiwa Paris itu, tapi juga negara-negara sekutunya. Mereka berkata akan meningkatkan intervensi militer di Suriah guna memberangus ISIS. Para pemimpin negeri muslim pun banyak yang mengutuk serangan Paris itu.

Tanggapan Faksi-Faksi Jihad Suriah Atas Tindakan ISIS


Ini masih terkait serangan di Paris. Bagaimana tanggapan faksi-faksi jihad di Suriah terhadap aksi yang 'hak ciptanya' diklaim ISIS itu?

Setidaknya, 49 faksi jihad Suriah mengutuk serangan Paris, atau paling tidak, tidak menyetujui perbuatan semacam itu. benar bahwa sehari-harinya penduduk Syria dibombardir oleh rezim Assad dan sekutunya, tapi aksi ISIS di Paris itu bisa disebut suatu kecurangan. 

Pergerakan jihad modern tidak terlepas dari beberapa fase perkembangan yang menandakan kedinamisannya. Al-Qaidah (yang mereka labeli sebagai kelompok teror) yang telah menjadi ikon jihad terbesar di zaman modern ini pun mengakui blunder dan kesalahan strategi dalam aksi-aksi mereka yang malah berdampak pada menjauhnya umat dari proyek mulia ini.

Syaikh Abdullah Azzam rahimahullah menegaskan bahwa umat ini untuk para mujahid adalah ibarat air bagi ikan. Bagaimana ikan akan bertahan hidup jika airnya mengering? Jadi, tindakan yang malah menjauhkan umat dari proyek jihad (note: karena citra jihad menjadi buruk dan rusak di mata umat Islam sendiri) adalah sesuatu yang semestinya dihindari. Para mujahid harus berusaha menggaet hati kaum muslimin dengan mengedepankan sikap ksatria dan etika yang tinggi.

Meskipun Jabhat Nushrah -sebagai salah satu faksi jihad terbesar di Syria- tidak juga mengeluarkan pernyataan resmi terkait aksi serangan Paris, salah seorang komandan JN yang sekaligus anggota dewan syariah JN, Syaikh Abu Mariyah Al-Qahthani telah merilis penjelasan pribadi.

Kata beliau, (parafrase) ISIS telah melakukan perbuatan terpuji (memerangi rezim Syiah) juga melakukan kejahatan (memusuhi dan membunuhi kaum muslimin, termasuk para mujahidin yang dianggap murtad). Mereka itu menjadi tunggangan musuh-musuh Islam untuk mewujudkan agenda tersendiri. Bila ISIS mau kembali ke ajaran Islam, bertaubat, itu lebih disukai daripada berperang dan membunuh mereka. ISIS bertindak kriminal, tapi punya jasa di sisi yang lain. Tetap saja, mereka adalah Khawarij.

"Jika ISIS membunuh 100 orang warga Perancis, maka sebenarnya mereka telah membunuh ribuan orang mujahidin dari Jabhat Nushrah dan faksi-faksi lainnya. ISIS masih saja berada di puncak gunung kezaliman dan menjadi alat di tangan Salibis Barat. Kaum ekstrimis ini berada di puncak gunung para thaghut."

Dengan kata lain, menurutku Syaikh Abu Mariyah hendak berkata, 'ISIS itu bisa dengan gampang membunuhi kaum muslimin, juga mujahidin yang jelas-jelas melakukan perbuatan baik, yang menjadikan Islam sebagai pedoman.. apalagi membunuh mereka yang non-muslim dan punya pemikiran yang berlawanan, sepertinya bagi mereka lebih mudah lagi beralasan.'

Alasan ISIS Berbangga Dengan Kebuasannya


Pertanyaanku di awal adalah, mengapa ISIS gemar berpesta-pora dengan darah manusia?

Kurasa jawabannya sudah ada di dalam Al-Qur'an. Setan selalu membujuk manusia untuk saling bermusuhan. Seperti orang yang sedang dikuasai amarah, dia akan lebih mudah terbawa emosi lalu bisa saja merusak benda-benda di sekitar, hingga membunuh orang. Elit Illuminati juga melakukan ritual persembahan darah. ISIS yang berakidah menyimpang (Khawarij) sangat mungkin mudah dipengaruhi ajakan setan sehingga genangan darah dimana-mana menjadi lezat di lidah dan bagus di mata mereka...

'Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia."' (QS 17:53) 

'Demi Allah, sungguh Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau (Muhammad), tetapi setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan mereka (yang buruk), sehingga dia (setan) menjadi pemimpin mereka pada hari ini dan mereka akan mendapat azab yang sangat pedih.' (QS 16:63)

Terima kasih sudah membaca..

Ref:



1/04/2016

Bila Hidup Tanpa internet

hidup tanpa internet


Bagaimanakah rasanya?

Setidaknya selama satu dekade ini aku telah akrab dengan jaringan internet. Sepuluh tahun terakhir ini malah bisa menggenggam mayantara di tangan alias berinternet via ponsel. Nah, bilamana suatu saat tidak ada lagi internet, kira-kira apa yang akan terjadi dengan hidupku? Apa pula yang akan terjadi dalam hidupmu yang, dalam asumsiku, telah juga menggunakan internet setiap harinya?

Yang pasti, suatu saat nanti kita akan kembali ke zaman serba manual. Zaman batu. Segala fasilitas, teknologi berbasis bahan bakar minyak akan kolaps. Yang tinggal hanya peralatan yang musti dioperasikan dengan tangan. Otomatis, jaringan internet juga punah. Siapkah bila masa itu secara tiba-tiba menghampiri kita?

Dari pagi hingga sore ini listrik di daerahku mati total. Karena kami telah terbiasa menggunakan listrik untuk aneka keperluan, jadilah kami kalang kabut. Sejumlah pekerjaan terbengkalai. Sore ini aura kegelapan menyergap, membuat sesak rasa di hati ini. Kami jadi lebih malas dalam melakukan sesuatu. Apalagi, hujan juga turun. Udara dingin menghampar, membuat rasa malas menjadi-jadi.

Nah, itu baru listrik yang mati sehari. Bagaimana jika keadaan ini berlanjut dalam hitungan bulan, bahkan tahun, tanpa listrik, tanpa minyak bumi? Mampukah kita bertahan hidup sembari terus menebar kebaikan dan memakmurkan bumi? Maukah kita membela diri dari musuh-musuh yang mengintai, hendak merampas harta kita, kehormatan kita, dan keimanan kita?

Bilamana skenario itu terjadi, tidak bisa tidak kita harus siap. Untuk bisa menjadi siap, kita perlu mendidik diri untuk tidak bergantung pada sistem yang sekarang ini membuat pekerjaan kita mudah. Kemudahan-kemudahan itu bila tidak diwaspadai akan membuat kita terlena. Kita secara tidak sadar menjadi makhluk yang lebih manja daripada orang tua atau kakek nenek kita. Mungkin, anak-anak kita akan menjadi semakin manja.

hidup tanpa listrik

Mati listrik seperti ini tetap akan berarti jika kita mau sedikit berpikiran terbuka. Daripada mengeluh sembari mengutuki PLN Karena kinerjanya yang amburadul, mengapa tidak kita ubah peristiwa ini menjadi kesempatan untuk melatih diri menjadi lebih tangguh. Kita tetap bisa melakukan pekerjaan kita secara manual dan anggaplah itu sebagai pengasah ketrampilan untuk hidup off-grid. Hidup yang terbebas dari segala sistem (penerangan, keuangan, kesehatan, dan lain-lain).

Kita bisa mulai dengan, misalnya menimba air sumur dengan kerekan, membuat lampu berbahan bakar minyak jelantah, menampung air hujan dan menyaringnya dengan saringan air rakitan sendiri, membuat perapian untuk berabagai fungsi, dan lain sebagainya.

Tanpa internet, tidak akan ada lagi komunikasi instan jarak jauh. Kita tidak lagi bisa mengetahui kabar berita dan kondisi dunia terkini. Kita benar-benar harus mengandalkan diri sendiri

Suar Matahari dan Persiapan Living Off-Grid

hidup tanpa listrik

Living off-grid alias hidup tanpa terkoneksi sistem listrik (dan sistem-sistem lain, seperti pengairan, kebersihan, dll) sama sekali bukanlah perkara spekulatif. Kondisi itu tinggal menunggu 'kapan', bukan sekadar 'bagaimana jika.' 

Satu diantara penyebabnya bisa jadi adalah suar matahari. 

Suatu pagi di bulan September 1859, Richard Carrington sedang menggambar bintik-bintik matahari yang dia amati dari teleskop yang memproyeksikan penampakan matahari ke sebuah layar di ruang observasi pribadinya. Tiba-tiba nampak satu kilatan putih yang sangat terang di permukaan matahari.

Begitu kagetnya, dia berlari keluar hendak mencari orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu. Namun ketika dia kembali, percikan api matahari tadi nyaris sudah sirna.

suar matahari
suar matahari

Keesokan harinya sebelum fajar menyingsisng, langit di seluruh bumi berpendar terang oleh aurora berwarna-warni. NASA mendeskripsikan keadaan itu membuat 'koran bisa dibaca dengan jelas seperti pada siang hari.'

Pada masa itu belum ada instalasi listrik seperti sekarang. Yang ada adalah saluran/jaringan telegraf di berbagai belahan dunia. Masih bersumber dari NASA, disebutkan jika sistem telegraf saat itu menjadi kacau akibat cahaya itu. Para operator sangat kaget dan kertas-kertas telegraf terbakar. Walaupun baterai penyuplai daya jaringan sudah dilepas, arus listrik yang dihantar oleh aurora ke kawat membuat pesan-pesan tetap tertransmisikan.

Balik ke masa kini. Kata ilmuwan terkait, bila percikan raksasa dari matahari menghantam bumi suatu saat, pembangkit listrik kita bisa dipastikan tidak bisa berfungsi, kalau tidak mengalami kerusakan total. Perlu waktu bertahun-tahun, bahkan mungkin di atas 10 tahun untuk memperbaikinya.

Pada Februari 2015, Deep Space Climate Observatory (DSCOVR) diluncurkan dan segera diposisikan untuk mengamati matahari dari orbitnya di antara bumi dan matahari. Observatorium ini akan digunakan sebagai bagian dari sistem buatan US Space and Weather Prediction Center untuk 'memperingatkan perusahaan-perusahaan kuat/besar, maskapai penerbangan dan industri-industri lain yang rawan terkena efek keadaan itu.'

Observatorium akan memberi waktu kepada para operator sistem kelistrikan untuk mematikan sistem untuk sementara waktu sebelum suar matahari mengenai medan magnet bumi. Tetapi, peringatan itu hanya berjarak satu jam sebelum peristiwa itu terjadi.

Antara SHTF dan Menjelang Puncak Akhir Zaman


Sekitar dua tahun lalu, Departemen Keuangan Amrik memesan perlengkapan survival untuk diberikan kepada para bankir di bank-bank besar sana seperti Bank of America, Citigroup, JP Morgan Chase & Co, dan lain-lain. Isi survival kit itu diantaranya tablet pemurni air, senter, tongkat,  obat-obatan, sarung tangan, 'selimut matahari' dan masih banyak lagi. Semua peralatan itu harus bisa masuk dalam tas yang mudah dibawa kemana-mana.

Apa maksud tindakan itu? Mengapa para pegawai bank yang sehari-hari bekerja di gedung mewah diberi peralatan pertahanan hidup seolah akan terjadi peristiwa yang akan menggusur kenyamanan mereka?

Kalau di luar sana, mereka menyebut keadaan 'buruk rupa' itu SHTF, sh*t hit the fan. Yang peduli akan belajar survival dengan segala bentuknya. Bahkan mempraktikkan hidup off-grid. Bagaimana dengan kita?

hidup tanpa listrik

Di lain sisi, kalau kita rajin mengamati teks hadist-hadist yang berkaitan dengan akhir zaman, peristiwa 'kembali ke jaman batu' sudah dinubuatkan di sana. Perang akhir zaman akan menggunakan senjata manual seperti batu dan tombak. Bukankah nanti Nabi Isa a.s. akan membunuh Dajjal dengan tombak?

Bila melihat ke keadaan kita kini, sebagian dari kita masih tertidur sambil terbuai mimpi. Tanda-tanda yang kemungkinan besar mengarah ke masa puncak akhir zaman seperti perang di Syria dan Yaman kita kesampingkan begitu saja. Seolah keduanya bukanlah hal yang perlu diperhatikan. Rasanya ada begitu banyak dari kita yang merasa sudah begitu nyaman dengan fasilitas modern yang memang berguna untuk kehidupan sehari-hari. 

hidup tanpa listrik

Jika mendadak terjadi suar matahari dahsyat atau peristiwa lain yang mengubah muka cerah bagian bumi yang kita pijak menjadi muram, bisakah kita bertahan hidup? Mempertahankan keimanan, melindungi diri dan keluarga, lingkungan kita, semuanya.

Ada baiknya kita mempersiapkan diri untuk keadaan paling pahit di depan sana. Memilih untuk lebih jeli melihat keadaan dewasa ini, membuang malas untuk belajar apa saja yang berguna untuk menyongsong masa-masa itu. Kita perlu membiasakan diri dalam kehidupan minus bahan bakar fosil juga sistem listrik seperti di masa lalu. 

hidup tanpa listrik

Tentu, mengesampingkan fasilitas di sini bukan berarti total hidup layaknya manusia gua. Kalau itu yang terjadi, pasti Anda tidak akan sedang membaca tulisan ini :) yang masih memanfaaatkan teknologi informasi. Mulai dari yang kecil-kecil, seperti menanam makanan sendiri atau membuat aneka produk untuk keperluan sehari-hari secara DIY (do it yourself) kurasa bisa menjadi langkah awal yang bagus.

Refs:




12/25/2015

Codex Alimentarius dan Kesempatan Memakmurkan Bumi

Sebagian kita mungkin akan jeri menelisik segala yang berbau Codex Alimentarius. Itu karena kita sudah kerap membaca artikel-artikel terkait yang menyoroti betapa berbahayanya Codex ini.

Mungkin ada juga di antara kita yang bergembira dengan munculnya Codex sebab dengan begitu makanan di seluruh dunia akan terjamin kualitasnya, sehingga tidak akan ada lagi kelaparan atau kasus keracunan makanan.

Atau, apakah Anda baru pertama kali mendengar kata 'Codex Alimentarius?'


Dua kata itu adalah Bahasa Latin yang secara harfiah berarti petunjuk/skrip/panduan (Codex) tentang nutrisi/makan/gizi (alimentarius). Cecara resmi, Codex Alimentarius adalah panduan atau standarisasi nutrisi internasional di bawah FAO (sayap pangan PBB). WHO juga punya peran dalam Codex ini.

Negara-negara yang menandatangani proyek penerapan Codex ini harus mematuhi segala peraturan terkait standarisasi (mutu) gizi yang telah disepakati. Akhir 2012 adalah jadwal awal pemberlakuannya. Namun begitu, hingga hari ini aku belum mendengar istilah-istilah terkait Codex dipromosikan oleh para pejabat negeri ini. Mungkin masih simpang siur atau aku yang ketinggalan banyak informasi.

Menepi dari sisi penerapannya, di atas kertas Codex adalah upaya untuk menjamin mutu bahan pangan dan nutrisi penduduk bumi. Bagi penggiat dan pendukung Codex, inilah kesempatan untuk meningkatkan mutu bahan makan, menjamin proses produksi, sehingga aneka nutisi di dalamnya akan memberi manfaat maksimal dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Codex akan menyingkirkan bahan pangan yang tidak layak konsumsi sesuai standar nilai mutu. Karena itu ia sangat penting dan berguna.

Dari kelompok penentang, Codex dianggap sebagai tangga menuju tirani pangan. WHO, FAO dan WTO hanya akanmenjadi pengacau masyarakat dunia yang pada kenyataannya, lebih banyak orang miskinnya. Dengan standarisasi mutu, harga-harga bahan pangan termasuk komoditas daging/peternakan juga vitamin akan melambung. 

Kenaikan harga yang tinggi membuat penduduk miskin sulit memperoleh bahan pangan yang memadai karena keterbatasan dana yang mereka miliki. Bahan-bahan bermutu tinggi itu hanya akan bisa didapat kalangan berduit banyak. Rakyat miskin dibiarkan sendiri lalu pelan-pelan mati akibat kekurangan gizi. Belum lagi, krisis energi dan pangan yang melanda dunia kita hari ini semakin melangitkan harga kebutuhan pokok manusia. Ini benar-benar diskriminasi. Codex Alimentarius adalah sebuah konspirasi untuk menguasai pangan sebagai tangga menuju depopulasi manusia.

Selain itu, Codex ini, meski disebut standarisasi mutu tetap akan mendatangkan bahaya bagi manusia. Bagaimana bila standarisasi itu menghendaki bahan pangan hasil rekayasa genetika (GMO) sebagai penentu mutu dan disebarkan ke seluruh bumi? Hewan-hewan ternak diberi hormon pertumbuhan untuk melipatgandakan hasil dalam waktu singkat? Bumi kita dibanjiri 'frankenfood' yang pelan tapi pasti akan mempengaruhi kinerja fisik dan jiwa kita. 

Agaknya ucapan Henry Kissinger, mantan menteri luar negeri Amrik 'control food and control the people' akan menemukan momentumnya di sini. Pangan menjadi salah satu alasan umum bagi seseorang untuk melakukan apapun. Begitu kendali pangan berada di satu pihak, dengan cara tertentu, dia akan bisa mendikte mereka yang bergantung pada pangan yang ada di bawah kekuasannya untuk melakukan apa yang dia mau. 

Dengan dua pendapat yang berseberangan itu, kurasa masih ada celah bagi kita untuk beraksi. Mengingat mendukung Codex bisa berubah menjadi mendukung tirani dan menentangnya bisa mendorong diri menjadi pesimis fatalis, maka alangkah baiknya kita manfaatkan celah sempit ini untuk memakmurkan bumi.



Iya, memakmurkan bumi adalah solusi yang pasti! Itu adalah perintah Allah bagi kita. Memakmurkan bumi dalam hubungannya dengan Codex Alimentarius adalah menanam pangan kita sendiri. Mulai dari yang kecil-kecil semisal sayuran atau buah tertentu. Negeri kita masih punya lahan yang luas. Bila kita mau melakukannya dengan petunjuk Al-Qur'an, negeri ini akan sangat mungkin menjadi 'surga' yang berkah bagi penduduknya. 



Menanam pangan sendiri akan memberi kita pengalaman, ketrampilan dan tentunya nutrisi yang terjamin kualitasnya. Karena, sebaik-baik nutrisi berasal dari makanan asli yang utuh. Insya Allah kita pasti bisa melakukannya.







Referensi / bacaan lebih lanjut: